Pulau Kalimantan berada di
tengah-tengah Asia Tenggara karena itu pulau ini banyak mendapat pengaruh
budaya dan politik dari pulau-pulau sekitarnya. Sekitar tahun 400 pulau
Kalimantan telah memasuki zaman sejarah dengan ditemukan prasasti Yupa
peninggalan Kerajaan Kutai tetapi perkembangan kemajuan peradaban relatif lebih
lambat dibandingkan pulau lain karena kendala geografis dan penduduk yang
sedikit.
Sekitar tahun 1362 Majapahit dibawah pimpinan Patih Gajah
Mada melakukan perluasan kekuasaannya ke pulau Kalimantan, yaitu negeri-negeri
: Kapuas-Katingan, Sampit, Kota Ungga, Kota Waringin, Sambas, Lawai,
Kadandangan, Landa, Samadang, Tirem, Sedu, Barune, Kalka, Saludung, Solot,
Pasir, Barito, Sawaku, Tabalong, Tanjung Kutei dan Malano tetap yang terpenting
di pulau Tanjungpura.
Di zaman Hindia-Belanda, Kalimantan dikenal sebagai Borneo.
Ini tidak berarti nama Kalimantan tidak dikenal. Dalam surat-surat Pangeran
Tamjidillah dari Kerajaan Banjar pada tahun 1857 kepada pihak Residen Belanda
di Banjarmasin ia menyebutkan pulau Kalimantan, tidak pulau Borneo. Ini
menunjukkan bahwa di kalangan penduduk, nama Kalimantan lebih dikenal dari pada
nama Borneo yang dipakai dalam administrasi pemerintahan kolonial Hindia
Belanda. Nama Kalimantan kembali mulai populer pada sekitar tahun 1940-an.
[sunting] Masa Republik Indonesia Serikat
Setelah mengambil alih Kalimantan dari tangan Jepang, NICA
mendesak kaum Federal Kalimantan untuk segera mendirikan Negara Kalimantan
menyusul Negara Indonesia Timur yang telah berdiri. Maka dibentuklah Dewan
Kalimantan Barat tanggal 28 Oktober 1946, yang menjadi Daerah Istimewa
Kalimantan Barat pada tanggal 27 Mei 1947; dengan Kepala Daerah, Sultan Hamid
II dari Kesultanan Pontianak dengan pangkat Mayor Jenderal. Wilayahnya terdiri
atas 13 kerajaan sebagai swapraja seperti pada jaman Hindia Belanda yaitu
Sambas, Pontianak, Mempawah, Landak, Kubu, Tayan, Meliau, Sekadau, Sintang,
Selimbau, Simpang, Sukadana dan Matan.
Pangeran Muhammad Noor
Dewan Dayak Besar dibentuk tanggal 7 Desember 1946, dan
selanjutnya tanggal 8 Januari 1947 dibentuk Dewan Pagatan, Dewan Pulau Laut dan
Dewan Cantung Sampanahan yang bergabung menjadi Federasi Kalimantan Tenggara.
Kemudian tanggal 18 Februari 1947 dibentuk Dewan Pasir dan Federasi Kalimantan
Timur, yang akhirnya pada tanggal 26 Agustus 1947 bergabung menjadi Dewan
Kalimantan Timur. Selanjutnya Daerah Kalimantan Timur menjadi Daerah Istimewa
Kalimantan Timur dengan Kepala Daerah, Aji Sultan Parikesit dari Kesultanan
Kutai dengan pangkat Kolonel. Daerah Banjar yang sudah terjepit daerah federal
akhirnya dibentuk Dewan Banjar tanggal 14 Januari 1948.
Gubernur Kalimantan dalam pemerintahan Pemerintah RI di
Yogyakarta, yaitu Pangeran Muhammad Noor, mengirim Cilik Riwut dan Hasan Basry
dalam misi perjuangan mempertahankan kemerdekaan untuk menghadapi kekuatan
NICA. Pada tanggal 17 Mei 1949, Letkol Hasan Basry selaku Gubernur Tentara ALRI
Wilayah IV Pertahanan Kalimantan memproklamirkan sebuah Proklamasi Kalimantan
yang isinya bahwa "Kalimantan" tetap sebagai bagian tak terpisahkan
dari Negara Republik Indonesia yang telah diproklamasikan tanggal 17 Agustus
1945. Pemerintah Gubernur Militer ini merupakan upaya tandingan terhadap
terbentuknya Dewan Banjar yang didirikan Belanda.
Di masa Republik Indonesia Serikat, Kalimantan menjadi
beberapa satuan-kenegaraan yaitu :
1. Daerah Istimewa Kalimantan Barat
2. Daerah Istimewa Kalimantan Timur
3. Dayak Besar
4. Daerah Banjar
5. Federasi Kalimantan Tenggara
Sejak tahun 1938, Borneo-Hindia Belanda (Kalimantan)
merupakan satu kesatuan daerah administratif di bawah seorang gubernur, yang
berkedudukan di Banjarmasin, dan memiliki wakil di Volksrad. Wakil Kalimantan
di Volksrad :
1. Pangeran Muhammad Ali (sebelum 1935) digantikan anaknya,
2. Pangeran Muhammad Noor (1935-1939) digantikan oleh,
3. Mr. Tadjuddin Noor (1939-1945)
1. Dr. A. Haga (1938-1942), gubernur dari Kegubernuran Borneo
berkedudukan di Banjarmasin
2. Pangeran Musa Ardi Kesuma (1942-1945), Ridzie Kalimantan
Selatan dan Tengah
3. Ir. Pangeran Muhammad Noor (2 September 1945), gubernur
Kalimantan berkedudukan di Yogyakarta
4. dr. Moerjani (14 Agustus 1950), gubernur Kalimantan
berkedudukan di Banjarmasin
5. Mas Subarjo (1953-1955), gubernur Kalimantan berkedudukan
di Banjarmasin
6. Raden Tumenggung Arya Milono (1955-1957), gubernur
Kalimantan berkedudukan di Banjarmasin.
Pembentukan kembali provinsi Kalimantan tanggal 14 Agustus
1950 sesudah bubarnya RIS, diperingati sebagai Hari Jadi Provinsi Kalimantan
Selatan (dahulu bernama provinsi Kalimantan, salah satu provinsi pertama).
Hingga tahun 1956 Kalimantan dibagi menjadi 3 provinsi, yaitu Kalimantan
Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat. Selanjutnya pada tanggal 23 Mei
1957, secara resmi terbentuklah propinsi Kalimantan Tengah yang sebelumnya
bernama Daerah Dayak Besar sebagai bentuk pemisahan diri dari Kalimantan
Selatan, berdiri menjadi provinsi ke-17 yang independen.
[sunting] Konfrontasi Indonesia-Malaysia
Kalimantan merupakan lokasi utama dalam peristiwa Konfrontasi
antara Indonesia dan Malaysia pada tahun 1962 dan 1966.
[sunting] Geografi
Gunung Kinabalu adalah gunung tertinggi di Kalimantan
Pulau Kalimantan terletak di sebelah utara pulau Jawa,
sebelah timur Selat Melaka, sebelah barat pulau Sulawesi dan sebelah selatan
Filipina. Luas pulau Kalimantan adalah 743.330 km².
Pulau Kalimantan dikelilingi oleh Laut Cina Selatan di bagian
barat dan utara-barat, Laut Sulu di utara-timur, Laut Sulawesi dan Selat Makassar
di timur serta Laut Jawa dan Selat Karimata di bagian selatan.
Gunung Kinabalu (4095 m) yang terletak di Sabah, Malaysia
ialah lokasi tertinggi di Kalimantan.
Sungai-sungai terpanjang di Kalimantan adalah Sungai Kapuas
(1143 km) di Kalimantan Barat, Indonesia, Sungai Barito (880 km) di Kalimantan
Tengah, Indonesia, Sungai Mahakam (980 km) di Kalimantan Timur, Indonesia,
Sungai Rajang (562,5 km) di Serawak, Malaysia.
[sunting] Sumber daya alam
Kalimantan memiliki hutan yang lebat. Namun, wilayah hutan
itu semakin berkurang akibat maraknya aksi penebangan pohon.
Hutan Kalimantan ialah habitat alami bagi hewan orang utan,
gajah borneo, badak borneo dan beberapa spesies yang terancam punah.
[sunting] Administrasi
Peta pembagian politik Kalimantan.
Di Pulau Kalimantan terdapat sebagian wilayah Indonesia dan
Malaysia. Wilayah Brunei seluruhnya berada di pulau ini.
[sunting] Indonesia
Kalimantan wilayah Indonesia dibagi menjadi empat provinsi:
* Kalimantan Tengah dengan ibu kota Palangkaraya
* Kalimantan Timur dengan ibu kota Samarinda
* Kalimantan Selatan dengan ibu kota Banjarmasin
* Kalimantan Barat dengan ibu kota Pontianak
Dan sekarang bertambah
dengan dimekarkan provinsi Kalimantan Timur menjadi 2 (dua) yakni Kalimantan Utara.
[sunting]http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan#Sejarah_awal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar