“Susahnya Menjadi Tuan Rumah di Kampung Sendiri”
Kalteng Mania beraksi walau panas terik matahari ...
Itulah kutipan lagu yang sering dinyanyikan Kalteng Mania setiap Persepar bertanding, sebuah lagu penyemangat dengan kata2 yang dalam .... Namun kita tidak membicarakan tentang lagu tersebut :)
Kalteng Mania kelompok setia pendukung Persepar (katanya) telah berusia 6 (enam) tahun ... Usia yang untuk kategori manusia masih dianggap anak kecil namun untuk ukuran sebuah komunitas sudah bisa dianggap mapan. Tidak banyak yang sudah dilakukan Kalteng Mania semenjak berdirinya, hanya sebatas dukungan terhadap Persepar selama Kandang (itupun terus merosot secara kuantitas setiap tahunnya) dan kegiatan-kegiatan kecil yang bersifat insidentil.
Kenapa bisa dikatakan merosot secara kuantitas??? Sebuah sampel kecil adalah pada setiap musimnya konvoi Kalteng setiap Persepar dilaga kandang bukannya semakin panjang tapi malah semakin pendek dan tribun lebih sering terlihat kosong (walaupun itu terjadi juga ditribun umum) ... padahal jumlah anggota kalteng mania itu setiap tahun terus bertambah walaupun dikurangi juga dengan anggota-anggota yang sudah ber”umur” ataupun anggota yang sudah mempunyai rasa “malu” (teriak-teriak dan nyanyi seperti orang gila).
Apalagi kalo dilihat dari jumlah anggota grup dijejaring sosial anggotanya ribuan sebuah angka fantastis untuk ukuran kota Palangka Raya. Koment-koment dan ide-ide hebat selalu menghiasi beranda grup ... Perdebatan-perdebatan kecil selalu terjadi tapi apakah itu berlanjut keperdebatan nyata ??? .... Forum dan rapat kecil yang sering dilakukan Kalman hanya dihadiri oleh segelintir anggota (itupun yang itu2 aja) walaupun undangan dan pengumunan dilakukan terbuka digrup. Mungkin kita juga bisa memaklumi kesibukan dan aktivitas teman-teman anggota yang terlalu “padat” sehingga tidak bisa meluangkan waktunya sebentar untuk rapat tidak penting seperti itu.
Akumulasi terjadi pada saat perayaan HUT Kalteng Mania lalu ... Jumlah anggota yang hadir pada perayaan setahun sekali itu sangat-sangat luar biasa menakjubkan sehingga mudah untuk dihitung dengan jari 2 (dua) orang, itupun lebih banyak anak kecil yang Insya Allah menjadi generasi Kalman akan datang, Amin. Ironisnya yang banyak hadir adalah teman-teman perantau yang mendominasi acara tersebut dengan mengerahkan anggota mereka.
Sepertinya sekarang mereka lebih bangga menjadi supporter klub luar ... Berapapun uang dikeluarkan untuk membeli atribut dan jersey tim kesayangan mereka. Nonton ditempat yang ber-ac sambil ngechant dengan lantangnya (walaupun dengan bahasa asing begitu mudah untuk dihapalkan). Namun itupun tidak bisa disalahkan karena itu adalah hak individu.
Tapi apakah itu tidak bisa kita lakukan dengan Persepar dan Kalteng Mania ...
Aku berharap Persepar bisa menjadi menjadi identitas dan kebanggaan untuk warga Palangka Raya, seperti bobotoh dengan persibnya, aremania dengan aremanya, bonek dengan persebayanya dan bartmania dengan barito putranya (maaf tuk suppoter lain ngga disebut). Semoga harapanku ini juga menjadi harapan teman-teman yang masih peduli terhadap Kalteng Mania dan juga Persepar sama seperti harapan para pendiri dari Kalteng Mania itu sendiri.
Untuk teman-teman perantauan yang tergabung dalam Aliansi Supporter Palangka Raya seperti Aremania, Bonek, The Jak, Sneck, La Mania terima kasih atas supportnya untuk kami Kalteng Mania ... Perbedaan dan Kebersamaan itu Indah
Bravo Persepar ... Bravo Kalteng Mania ... Maju Sepak Bola Indonesia !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar