Ada tiga hal yang bagi saya identik dengan David
Beckham. Tampan, tendangan bebas dan kerendahan hati.
STATISTIK KARIR BECKHAM
|
|||
Klub
Manchester Utd (Jan 93-Jul 03) Preston (pinjaman) (Feb 95-Mar 95) Real Madrid (Jul 03-Jul 07) LA Galaxy (Jul 07-Nov 12) Milan (pinjaman) (Jan-May 09 & Jan-May 10) Paris Saint-Germain (Jan-May 13) Inggris (Sep 96-Oct 09) |
Pertandingan
394 5 155 118 33 13 115 |
Gol
85 2 20 20 2 0 17 |
Siapa yang tak kenal Beckham. Dilihat dari gaya
bermain, cara menendang bola, tak sedikit yang sudah tahu itu Beckham.
Mengambil jarak sekitar tiga meter dari bola, mengambil langkah besar, Beckham
mendekati bola, merentangkan tangan kiri dan menendang dengan bagian dalam kaki
kanannya dengan badan sedikit dicondongkan ke belakang. Hasilnya kebanyakan
berakhir dengan gol.
Berbeda lagi dengan assistsnya dari sektor
kanan. Saat masih bermain untuk Manchester United, Beckham menjadi pemain sayap
kanan terbaik di eranya. Kiper lawan bahkan sempat mengaku umpan Beckham itu
menjauhi kiper dan mendekat ke kepala rekannya untuk dituntaskan menjadi gol
sundulan.
Itu hanya sebagian kecil dari hal yang begitu
melekat pada diri Beckham. Ya, Beckham memang salah satu fenomenal di jagat
sepakbola modern saat ini. Aksinya di lapangan memang luar biasa. Tak salah
jika keputusannya untuk pensiun menjadi trending topic utama di dunia
sepakbola.
Tapi, Beckham bukannya bebas dari kontroversi,
cacian dan kritik. Di Piala Dunia 1998, saat menghadapi Argentina, Beckham
mendapat kartu merah, yang berujung pada tersingkirnya Inggris. Dan beberapa
saat kemudian, tak sedikit fans sepakbola Inggris yang begitu mengecam dan
mengkritiknya, sampai habis-habisan pula.
Well, Beckham tetap melangkah ke jalannya
sendiri. Waktu yang kemudian memulihkan semua luka tersebut dan Beckham
membalasnya dengan penampilan memesona di setiap kesempatan bermain.
Beckham menjadi fenomena tersendiri di era
sepakbola modern. Bukan hanya kepiawaiannya melepas bola, tapi juga
aksi-aksinya di luar lapangan. Jarang sekali kabar kontroversial atau skandal
menerpanya. Hubungannya dengan Victoria Beckham juga terbilang garing bagi
media gosip Inggris. Tak banyak konflik terjadi di antara kedua pasangan
tersebut.
Dan akhirnya Beckham benar-benar menjauh dari
dunia sepakbola. Sama seperti mantan gaffer-nya di Manchester United, Sir Alex
Ferguson, Beckham memilih waktu dan cara yang tepat untuk pensiun, yaitu ketika
perjalanan karirnya di level terbaiknya.
Beckham, yang tercatat masih sebagai pemain
Paris St Germain, mungkin sudah menyadari kontribusinya di lapangan tak lagi
semaksimal sebelumnya. Saat masih di MLS bersama LA Galaxy, Beckham masih bisa
memberikan kemampuan dan hal itu begitu terasa. Bisa jadi karena level
kompetisi MLS yang tak bisa dibandingkan dengan kompetisi di ranah Eropa.
Nah di PSG, dengan level kompetisi Ligue 1
Prancis yang lebih kompetitif dibanding MLS, tak banyak kontribusi
ditunjukkannya. Bahkan Beckham lebih sering menghangatkan bangku cadangan sejak
bergabung di akhir Januari.
Di laga melawan Barcelona pada perempat-final
Liga Champions misalnya. Beckham lebih terlihat sebagai penggembira dan
pelengkap tim saja. Di akhir laga, Beckham juga mengisyaratkan waktunya sudah
mendekati habis. Dua kali dia memunculkan kalimat 'usia yang tak muda lagi' dan
'di usia saya sekarang ini', salah satu tanda bahwa Beckham mulai menyerah
dengan waktu.
Tapi, terlepas dari itu semua, juga sebagai ikon
model dan simbol seks Inggris, Beckham tetap harus diingat sebagai salah satu
pesepakbola terbaik yang pernah dimiliki dunia. Bukan yang benar-benar terbaik
memang, karena jika pembandingnya adalah Lionel Messi, Cristiano Ronaldo dan
Zinedine Zidane, Beckham mungkin sedikit tertinggal di belakang.
Dicinta atau dibenci, Beckham sudah mendapatkan
tempatnya di halaman para fenomenal sepakbola di era modern.
Sampai jumpa, Beckham. Sukses di halaman baru hidupmu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar